Tamu

KARYA ANAK LEMBAGA PERS SMK AL SYAIRIYAH LIMPUNG

FENOMENA MEROKOK DIKALANGAN PELAJAR
[ STUDI ANALISIS DAMPAK MEROKOK DARI ASPEK KESEHATAN]

KARYA TULIS




IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH
SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Remaja, Siapakah yang dimaksud remaja? Dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia, remaja diartikan dengan kata “mulai dewasa”, yaitu masa peralihan dari anak-anak menuju pendewasaan. Dimulai pada usia 15 tahun atau usia pelajar SMA sederajat, yaitu ketika seorang remaja atau pelajar memasuki usia puber. Usia ini merupakan usia paling rawan dalam kehidupan manusia. Remaja cenderung mempunyai tingkat emosional yang tinggi, selain itu remaja juga sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang didengar atau disaksikannya, juga mudah terbujuk oleh ajakan-ajakan serta kebiasaan-kebiasaan dari teman temannya, tanpa terlebih dahulu meneliti, mempertimbangkan dan menelaah dimana sisi baik serta buruknya.
Remaja merupakan pondasi masyarakat, baik atau buruknya suatu masyarakat sangat bergantung pada kualitas remajanya, jika kualitas remajanya baik, maka baiklah kualitas masyarakatnya. Namun jika kualitas remajanya buruk, maka buruk pulalah kualitas masyarakatnya. Remaja ibarat tanaman yang sedang tumbuh dan mekar berbunga, tanda-tanda buahnya sudah terlihat, dan pada suatu hari kelak mereka akan menjadi tiang masyarakat dan memegang tanggung jawab di dalamnya.
Remaja adalah permata indah dan mutiara mahal bagi masyarakat. Mereka adalah kelompok masyarakat yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk berkorban, bahkan sampai mengorbakan jiwa dan raganya. Berbagai revolusi dilakukan dan ditopang oleh mereka. Contoh nyata peran remaja dan pelajar diantaranya dapat kita lihat dari semangat, kegigihan, kreativitas sertaserta inovasi yang mereka wujudkan. Termasuk dalam upaya perjuangan kemerdakaan bangsa Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari jasa mereka.
Banyak remaja dan pelajar kita yang mampu berkiprah dan mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Diantaranya menjuarai kompetensi Software  dunia di Kairo, Mesir. Tampil sebagai juara umum di kompetansi ASEAN Primary School Sprort Olympiad (APSSO) II tahun 2008, Juara Olimpiade Biologi Internasional tahun 2009 yang diadakan di Tsukuba, Jepang. Selain itu tim Olimpiade Kimia Indonesia juga menorehkan prestasi gemilang  dengan membawa pulang 1 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu. Serta masih banyak lagi prestasi yang di torehkan pelajar pelajar kita. http://radio.itjen.kemdikbud.go.id/?p=19125
Namun di sisi lain, ternyata kemerosotan moral menjadi momok yang mengancam dan perlahan menggerogoti para pelajar kita. Hal ini dapat kita lihat dari maraknya permasalahan dan kasus-kasus yang dialami ataupun ditimbulkan oleh para pelajar, misalnya tawuran antar pelajar, geng-geng motor anarkis yang beranggotaan para pelajar, perkelahian antar sisiwa, hingga banyaknya siswa yang bolos sekolah dan sebagainya. Selain itu maraknya kegiatan aborsi yang dilakukan oleh pelajar menunjukan bahwa moral sosial dan derajat ketakwaan mereka kepada Tuhan sangatlah rendah.
Dari sekian banyaknya permasalahan yang ditimbulkan ataupun dialami oleh para pelajar Indonesia saat ini, yang paling menjamur adalah maraknya pelajar kita yang berstatus sebagai perokok. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
http://yumeakari.blogspot.com/2012/06/dampak-negatif-rokok-terhadap.html
Hal ini sangat memprihatinkan dan sangat mengancam kelangsungan proses pembentukan moral para pelajar. Hery Chariansyah selaku Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia Jakarta menuturkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei, diketahui bahwa 37% pelajar di Indonesia dilaporkan biasa merokok. Beliau mengatakan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang merokok tergolong tinggi, bahkan menempati posisi keempat terbesar di dunia setelah Cina, Amerika Serikat, dan Rusia.
Kebiasaan merokok sangat berpontensi menimbulkan indikasi kemerosotan moral yang lain. Pertama adalah akan munculnya kebiasaan membohongi orang  tua, kebiasaan ini dapat terjadi di berbagai bidang, Antara lain dalam bidang keuangan, uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan sekolah dialih fungsikan untuk membeli rokok, kebiasaan merokok secara sembunyi-sembunyi secara tidak langsung juga telah mendurhakai kepercayaan orang tua. Selai itu saat orang lain melihat kita merokok, yang akan mendapatkan tuntutan moral juga tiada lain adalah orang tua.
Kedua, Kebiasaan merokok oleh para pelajar secara bergerombol sangat memungkinkan terjadinya tindakan-tindakan melawan hukum, hal ini dapat terjadi karena kecenderungan para remaja yang mempunyai tingkat keingintahuan dan rasa penasaran tinggi, faktor ini dapat membahayakan jika ada seseorang yang menjadi racun diantara mereka, artinya seseorang yang menjembatani rasa penasaran mereka dengan hal-hal yang negatif, seperti mencoba-coba mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, melakukan tindakan kriminal, seperti  pencurian, penjambretan, perkelahian, hingga tawuran dan masih banyak lagi.
Berangkat dari fakta di lapangan yang menunjukan drastisnya kemerosotan moral para pelajar akibat merokok, kami bermaksud memberikan informasi, data dan fakta, serta pemahaman mengenai bahaya merokok terutama bagi kalangan pelajar. Dengan memaparkan mengenai zat-zat yang terkandung dalam sebatang rokok beserta bahaya yang dapat ditimbulkan darinya, hingga bagaimana tips dan cara untuk menghindari pengkonsumsian rokok khususnya bagi para pelajr.
Dengan Karya Ilmiah ini kami berharap dapat memberikan informasi yang lengkap dan aktual kepada masyarakat mengenai bahaya merokok, terutama bagi para plajar. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada para pembaca khususnya para perokok. Sehingga setidaknya dapat mengurangi tingginya tingkat masyarakat perokok di Indonesia utamanya di kalangan para pelajar, yang pada akhirnya mampu mencetak generasi cerdas yang sehat dan berkualitas tanpa asap rokok.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.Apa zat-zat atau materi yang terkandung dalam rokok?
2.Apa bahaya rokok bagi kesehatan?
3.Apa bahaya merokok bagi pelajar?
4.Bagaimana upaya serta kiat-kiat mengurangi pecandu rokok terutama di kalangan pelajar?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Kandungan Zat Dalam Rokok
Rokok mengandung ribuan zat diamana 50% diantaranya telah diklasifikasikan sebagai zat yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut diantarnya radioaktif, polonium, acetone (bahan dalam cat), amonia (pembersih toilet), naphthalene, DDT (pestisida) dan racun arsonik lainya. Selain itu ketika di bakar, rokok mengeluarkan gas hidrogen yang sering digunakan dalam kamar gas untuk terpidana yang divonis hukuman mati. Belum lagi jika pembakaran yang terjadi tidak sempurna, dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang membuat darah sulit mengambil oksigen dari paru-paru.
Zat-zat berbahaya lain yang identik dengan rokok diantaranya tar dan nikotin.Tar adalah satu kesatuan dari empat puluh tiga bahan penyebab kanker (karsinogen). Sedangkan nikotin adalah zat yang dapat merangsang saraf dan otak sehingga menimbulkan efek kecanduan. Hal inilah yang membuat seorang pecandu seringkali sulit melepaskan diri dari jeratan rokok. Dari keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada manusia, 25 % diakibatkan karena merokok.
Berikut kami sajikan penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing kandungan zat yang terdapat dalam rokok:
1. Nikotin
         Nikotin adalah jenis zat yang terdapat pada tembakau, bersifat racun dan menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Rokok yang dihisap, nikotinnya akan memasuki otak dan berpengaruh pada saraf otak, serta menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5–3 mg dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40–50 mg/ml.
         Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosaminlah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti.
Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi.
Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
Nikotin juga dapat mengakibatkan melemahnya organ-organ tubuh, antara lain:
a. Kulit kurang darah dan kurang oksigen
b. Wajah agak pucat , kaku dan nampak agak kebiruan
c. Penyumbatan pembuluh nadi (serangan jatung)
d. Penyumbatan pembulu nadi otak (stroke)

2. Tar
Tar adalah salah satu unsur dalam asap rokok yang sangat cepat menyebabkan gejala penyakit kanker, karena mengandung bahan-bahan karnosigen, yaitu unsur kimia penyebab kanker. Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang.
3. Karbon Monoksida
         Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang paling berbahaya, karena mempunyai daya ikat yang kuat terhadap butir darah merah yang seharusnya membawa oksigen. Jadi jika nikotin menyebabkan peningkatan kebutuhan akan oksigen, CO justru mengurangi pemasukan oksigen dalam darah. Keadaan ini menyebabkan perokok sering bernapas pendek dan kurang stamina. CO juga mempercepat penyempitan pembuluh darah terutama pada jantung dan kaki.
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3-6%, gas ini dapat dihisap oleh siapa saja, oleh orang yang merokok atau orang yang berada dalam satu ruangan bersama orang yang merokok. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir atau side – stream akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar.
          Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok kadar oksigen udara akan berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan bereaksi, yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana, di otak, jantung, paru-paru, ginjal, kaki, saluran peranakan dan di ari-ari pada wanita hamil.
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
Benzene atau dikenal sebagai bensol adalah senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
Cadmium adalah sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
7. Metanol (alkohol kayu)
Metanol atau alkohol kayu adalah alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
Asetilena adalah senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
9. Amonia
Amonia dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
Formaldehida adalah cairan beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
Hidrogen sianida adalah racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
Arsenik adalah bahan yang terdapat dalam racun tikus.
B. Bahaya Merokok
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang memberi dampak negatif bagi perkembangan kesehatan, baik bagi orang yang merokok (perokok aktif), orang di sekelilingnya yang terkena asap rokok (perokok pasif), maupun bagi keturunan dari keduanya. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok, diantaranya seperti yang terdapat dalam setiap kemasan atau bungkus rokok, namun sebenarnya masih banyak lagi penyakit dan gangguan kesehatan yang mungkin ditimbulkannya, antara lain:
1. Kanker Paru
       
Diketahui sekitar 90% kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih
       
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40% perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari senyawa naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara
       Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker Serviks
       Sekitar 30% kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
5. Kanker Kerongkongan
        Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80% kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan kebiasaan merokok.
6. Kanker Pencernaan
        Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).
7. Kanker Ginjal
       Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.
8. Kanker Mulut
       Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.
9. Kanker Tenggorokan
       Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
10. Serangan Jantung
        Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
        Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.
12. Aterosklerosis
        Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
       Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernafas, dan sekitar 80% kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).
14. Impotensi
       Bagi laki-laki berusia antara 30 dan 40 tahun, merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50%. Hal ini terjadi karena merokok dapat merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
 
         Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

Tidak hanya bahan-bahan yang terkandung dalam rokok saja yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya, tetapi kandungan dalam asap rokok juga dapat memicu munculnya berbagai penyakit dalam tubuh, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut gejala-gejala penyakit yang dapat disebabkan karena asap rokok:
1. Dalam Jangka Pendek
a. Asap rokok dapat merangsang batuk.
b. Asap rokok menyebabkan saluran napas menyempit yang berlangsung antara 30-40 menit.
c. Asap rokok melumpuhkan peralatan pembersih pada saluran nafas, sehingga menimbulkan sesak nafas.
d. Bahan-bahan beracun dari asap rokok diserap oleh darah dan masuk ke seluruh tubuh, sehingga menimbulkan pusing dan sakit kepala.
2. Dalam Jangka Panjang
a. Terjadinya gangguan fungsi paru-paru secara potensial
b. Menyebabkan kelebihan lendir pada saluran nafas.
c. Penyempitan saluran nafas yang menetap, dengan gejala sesak nafas.
d. Sebesar 80% dari pengaruh rokok dapat menyebabkan penyakit kanker.
e. Memperbesar tingkat penyempitan atau pengerasan pembuluh darah.



C. Bahaya Merokok Bagi Pelajar
Bagi kalangan pelajar, bahaya dan penyakit akibat kebiasaan merokok menjadi lebih kompleks, selain berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti disebutkan di atas, para pelajar juga akan mengalami banyak sekali kerugian, diantaranya dari segi waktu, banyak waktu yang akan terbuang sia-sia hanya karena merokok, yang seharusnya waktu tersebut dapat dimaksimalkan untuk belajar, mengerjakan tugas, menghasilkan suatu karya, serta hal-hal positif lainnya.
Selain waktu, finansial atau keuangan juga menjadi salah satu aspek yang terkena dampak dari kebiasaan merokok bagi para pelajar, uang saku yang seharusnya cukup untuk keperluannya sehari-hari di sekolah menjadi berkurang karena digunakan untuk membeli rokok, ujung-ujungnya membohongi orang tua  dengan alasan untuk biaya sekolah atau untuk menyelesaikan tugas, atau bahkan  hal lebih parah lagi yang dapat terjadi adalah adanya keinginan untuk mendapatkan uang lebih dari yang diberikan orang tua, yang tak jarang diwujudkan dengan jalan yang tidak benar, seperti mencuri, memasang togel, memalak, menjambret, menjual barang-barang berharga, dsb.
Seorang pelajar yang telah mengalami kecanduan, atau bahkan ketergantungan terhadap rokok, akan cenderung menjadi seorang pemalas dan pemboros, sehingga dia mengesampingkan pentingnya pendidikan, ujung-ujungnya malas belajar, malas berangkat sekolah, hingga malas melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi setelah dia lulus dari sekolahnya, ini tentu merupakan suatu kerugian yang besar, dan hal ini menimpa banyak pelajar di Indonesia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan merosotnya tingkat kecerdasan dan kesadaran akan pentingnya pendidikan di kalangan pelajar.
Hal yang paling memprihatinkan sebagai akibat dari kebiasaan merokok di kalangan pelajar adalah ketika kita bicara soal moralitas, dimana saat ini moralitas pelajar kita berada di taraf yang sangat memprihatinkan. Kebiasaan merokok merupakan proses atau langkah awal yang sangat berpotensi menjurus kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai moral yang seharusnya ditanamkan serta dikembangkan dalam diri setiap insan, terutama bagi mereka para pelajar yang merupakan calon penerus dan pemegang kendali bangsa dimasa mendatang.
Kita dapat menemui di jalan-jalan, baik di kota besar maupun kota kecil, dimana para pelajar dengan santainya merokok di depan umum, seolah apa yang tengah mereka lakukan bukanlah hal yang buruk, namun justru mereka bangga-banggakan  dan seakan-akan hal tersebut merupakan sesuatu yang patut dipertontonkan, sehingga sangat mudah kita menemukan para pelajar kita yang tengah asik menikmati sepuntung rokok ditempat-tempat umum, seperti di terminal, di kendaraan umum, kafe, atau bahkan di sekolah mereka sendiri.
Faktor utama yang menjadi penyebab maraknya pelajar yang merokok adalah faktor lingkungan. Masa remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan kecanduan, maka ketika seseorang satu kali saja merokok, akan sulit baginya untuk berhenti, kecuali jika ada kemauan yang kuat dan bantuan dari lingkungannya.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sekitar 77% pelajar Indonesia yang merokok mengawali petualangannya dari tawaran atau olok-olok teman-temannya sendiri. Selain itu kurangnya informasi mengenai bahaya rokok sejak dini menjadi penyebab banyaknya pelajar yang merokok. Padahal setiap mereka menghisap rokok, sama saja menghisap ribuan bahan kimia berbahaya yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

D. Upaya Serta Kiat-Kiat Mengurangi Pecandu Rokok Terutama di Kalangan Pelajar
Peran serta orang tua, guru dan masyarakat sangat diperlukan dalam mengatasi maraknya fenomena merokok di usia dini atau usia pelajar. Sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, maka kita harus berperan aktif dalam mensosialisasikan behaya merokok. Semua pihak baik itu orang tua, guru, masyarakat dan juga pemerintah harus melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan harus benar-benar mampu memberikan pemahaman tentang bahaya merokok, serta masuk ke alam bawah sadar para pelajar. http://permathic.blogspot.com/2012/bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dan-cara.html
Beberapa hal dapat dilakukan sebagai wujud upaya mengurangi pecandu rokok terutama di kalangan pelajar. Upaya ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, hingga upaya dari pemerintah. Upaya-upaya tersebut diantaranya:
1.Solusi untuk mengatasi pecandu rokok di lingkugan keluarga melalui cara orang tua:
a. Berlakukanlah aturan larangan merokok didalam rumah, berlakukan bagi seluruh keluarga, sehingga dapat menanamkan persepsi kepada anak bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak baik untuk dilakukan.
b. Berikanlah pengarahan bahwa merokok adalah sesuatu yang berbahaya dan tidak baik untuk dilakukan.
c. Pantau dengan siapa anak bergaul dan berkelompok (pastikan anak mendapatkan teman bergaul yang mempunyai latar belakang baik).
d. Pilihkan aktifitas yang positif bagi anak, sehingga anak tidak sempat untuk memikirkan dan mencoba kebiasaan buruk merokok.
2. Solusi untuk mengatasi pecandu rokok di kalangan pelajar dilingkungan sekolah:
  a. Hilangkan dan bersihkan semua hal yang bersangkutan dengan “rokok” baik dirumah, maupun disemua tempat perokok.
  b. Dengan pacandu rokok yang akan disembuhkan, luangkan waktu untuk mendengar ma atau keluhan si perokok, maka cobalah bersikap lebih sabar dalam menghadapinya.
  c. Berikanlah dorongan mental berupa pujian dan penghargaan (senjata ampuh)
  d. belajar dan lain sebagainya. Berikanlah permen sebagai pengganti aktifitas merokok, apabila perokok tidak tahu aktifitas apa yang harus dilakukan.
  e. Dan yang terpenting adalah, selalu berikan dukungan dan keyakinan bahwa perokok bisa mengurangi, bahkan menghilangkan kebiasaan merokoknya.
3. Solusi untuk mengatasi pecandu rokok di kalangan pelajar dari pihak pemerintah:
a. Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedis.
b. Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada usia sekolah.
c. Membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok, dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (terutama anak-anak dan remaja).
4. Untuk seseorang yang sudah mengalami kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
a. Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya antara 1 sampai 2 minggu).
b. Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok.
c. Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri dengan hal-hal positif yang dapat membuat kita melupakan keinginan untuk merokok.
d. Berolahraga yang menyenangkan dan disukai secara teratur dan terukur.
e. Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
5. Untuk seseorang yang sudah mengalami ketergantungan, maka tips yang harus dilakukan adalah memutus semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan cara berikut ini:
a. Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku.
b. Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api.
c. Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gigi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok.
d. Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka gantilah kopi dengan jus buah atau minuman yang lain.
e. Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok, yaitu dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, serta banyak penyakit mematikan lainnya. Setelah itu tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.
f. Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
g. Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
h. Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
i. Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.




BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kebiasaan merokok merupakan suatu perilaku atau pola hidup yang menunjukkan rendahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, karena zat-zat yang terkandung dalam rokok mengandung unsur-unsur kimia yang berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia, diantaranya tar, nikotin, karbon monoksida (CO) dan masih banyak lagi. Penyakit yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok antara lain kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan beberapa penyakit mematikan lainnya.
Bagi para pelajar rokok merupakan hal yang sangat berpotensi menimbulkan banyak sekali kerugian, selain dari segi kesehatan, pelajar juga dirugikan dari segi waktu, finansial, karakter, hengga pembentukan moral yang terganggu. Untuk mengatasi hal ini, perlu ditingkatkan peran serta dari semua pihak, mulai dari orang tua dan keluarga, guru, masyarakat sekitar, hingga peran aktif dari pemerintah, dengan melaksanakan tugas, sosialisasi, pengawasan serta keteladanan kepada para pelajar. Selain itu juga perlu ditanamkan sejak dini dalam diri para pelajar, bahwa kebiasaan merokok merupakan hal yang sangat merugikan, dan tidak ada alasan bagi mereka untuk menjadi seorang perokok.
Membudayakan hidup sehat yang bebas rokok harus dimulai dari sekarang. Lebih baik kita berhenti merokok saat ini, dalam keadaan masih sehat dan bugar, daripada nantinya kita meninggalkan rokok dalam keadaan sakit kritis dan di ujung kematian. Demi orang-orang yang kita cintai, lebih baik kita berhenti merokok mulai dari sekarang.

B. SARAN
Penyusun menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan di berbagai lini, untuk itu kritikan dan masukan dari pembaca sangatlah berarti, demi kemajuan dan kebaikan penyusun di kemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA
Kan’an Muhammad, 2010, Potret Buram Dunia Remaja, Intermedia, Solo
Ali Muhammad, 2006, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amani, Jakarta
http://radio.itjen.kemdikbud.go.id/?p=19125


IT by SMK Al Syai'riyah | Distributed by Fasya