LIMPUNG – Kegiatan DIKLAT PMR WIRA SMK Al Sya’iriyah Limpung yang bersama’an dengan kegiatan survival. Tepatnya pada hari Jum’at – Minggu (5-7/4) menjadi hal yang sangat mengagumkan sekaligus membuat peserta DIKLAT menjadi tertantang dengan kegiatan ini.
DIKLAT
PMR WIRA SMK Al Sya’iriyah sendiri dilaksanakan selama 3 hari, dalam 3 hari
mereka diperkenalkan tentang kehidupan di alam yang sangat berbeda dengan
kehidupan mereka dirumah.Peserta juga di ajarkan bagaimana caranya untuk
bertahan hidup di tengah hutan, dari memasak makanan seadanya, minum air
seadanya dan membuat bivax dari mantel.
Mereka juga dilatih kesigapan dan kecekatan dalam diri mereka. Selain itu
peserta diberikan pembekalan tentang materi-materi PMR dari materi PRS
(Pendidikan Remaja Sebaya), PP (Pertolongan Pertama), kepalang merahan, ayo
siaga bencana dan pembuatan dragbar yang benar dan para pemateri langsung
didatangkan dari PMI kab. Batang sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Selain materi, peserta juga dibekali dengan pelatihan simulasi dimana setiap
peserta dilatih menjadi relawan-relawan yang akan menolong dan menyelamatkan
korban-korban yang terkena bencana, dimana peserta dibagi kelompok sesuai
dengan peran mereka masing-masing seperti DU (Dapur Umum), Korlap, tim
evakuasi, tim triase dan tim PP.
“korban-korbannya
sangat kreatif, darah yang dipakai seperti darah sungguhan” ujar Ristoni
Kusanagi pemateri PRS sekaligus anggota PMI kab. Batang saat diminta memberikan
tanggapan akan kegiatan simulasi pada bencana gempa bumi. “saya berjanji akan
berubah menjadi yang lebih baik lagi dan mengubah sifat jelek saya, karena PMR
mengajari saya tentang makna kehidupan” ujar Andi Andriyanto danru dari peserta
DIKLAT saat bercerita kepada ketua PMR WIRA SMK Al Sya’iriyah Limpung. “saya
sangat senang, sampai idtak tau harus berkata apa. DIKLAT tahun ini sukses
dengan klimaks yang mengharukan. Saya harap para peserta dapat memahami tentang
makna kehidupan, dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
panitia-panitia yang telah membantu dalam acara DIKLAT ini” kata Aditya
Oktafiantika saat dimintai keterangan atas kegiatan DIKLAT PMR WIRA.
Kegiatan
DIKLAT sendiri, adalah kegiatan yang wajib di ikuti untuk para calon-calon
pengurus PMR baru yang akan siap dilantik untuk menggantikan kontrak kerja
senior mereka. Selain untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang kesehatan
dan penanganannya, PMR WIRA SMK Al Sya’iriyah juga melatih para peserta agar
dapat mandiri dan mempunyai mental yang kuat sekuat baja agar tidak dipandang
remeh oleh orang lain. Terbukti setelah diadakannya kegiatan DIKLAT ini, para
peserta menunjukan perubahan yang positve baik dari tingkah laku, cara
menghargai kehidupan, serta kebersama’an mereka bertambah. Mereka kini dapat
memahami tentang rasa solidaritas.
Post a Comment