Limpung–Jurnalistik Remaja di SMK Farmasi Al Sya’iriyah Limpung, mengadakan pelatihan,
pengetahuan tentang Dunia Jurnalistik, mengajak berpetualang di dalam pikiran.
Jurnalist di SMK Farmasi Al
Sya’iriyahh Limpung umurnya memang terbilang masih seumur jagung, namun apa
yang ada di lembaga Pers Siswa (LPS) itu tidak biasa. Bukan hanya untuk membuat
sebuah buletin atau majalah saja, tapi para calon jurnalist muda juga dibekali
tentang pengetahuan serta keunikan se’orang jurnalist dibanding dengan lainnya.
Bila ekstrakulikuler lainnya lebih menekan kepada pelatihan lapangan yang
biasanya kegiatan diluar, tapi LPS lebih kepada pelatihan berfikir yang
didampingi beberapa kegiatan lapangan. “seorang jurnalist itu bisa bekerja
dengan penuh kecakapan, kecerdasan dan kepiawaian dalam didalam mencari berita yang mencerdaskan, berimbang dan membuka cakrawala wacana, Karena kerja jurnalistik adalah hasil kerja olah pemikiran dan dikuatkan dengan sajian fakta dilapangan yang berimbang” Ujar Akhmad Khadziq, ST kepala SMK yang juga selaku pelindung LPS.
Bulan April kemarin, anak-anak
jurnalistik SMK Farmasi Al Sya’iriyah Limpung mengadakan kegiatan WORKSHOP.
Kegiatan yang diadakan diluar sekolah tepatnya di desa Wales Wonobodro blado , kabupaten Batang
selama 2 hari 1 malam. Dengan terjun langsung kelapangan yang mereka rasa
adalah lingkungan yang baru, lingkungan yang mereka belum kenal untuk berlatih
membuat majalah bayangan dengan tulisan tangan mereka sendiri, mereka juga
dituntut sebagai jurnalist asli yang terdiri dari para wartawan, sastrawan, lay
outer, Pimpinan redaksi, sekretaris redaksi dsb. Dalam kegiatan WORKSHOP ini,
sekolah Farmasi Al Sya’iriyah juga mendatangkan jurnalist asli dari luar yang
akan berbagi pengetahuan bersama para peserta. “saya ikut dalam pelatihan ini,
karena saya tertarik untuk menjadi se’orang wartawan” ucap Sauqi Addani salah
se’orang peserta kegiatan. Tempat yang dipilih untuk kegiatan WORKSHOP juga
bukan sembarang tempat, tempat yang dipilih harus mempunyai kriteria tersendiri
seperti adanya tempat inti yang akan dijadikan sebagai praktek berwawancara.
Dibandingkan WORKSHOP tahun kemarin yang mengarah pada desa penghasil teh
berada di desa Bawang kabupaten Batang. WORKSHOP tahun ini mengarah pada desa
penghasil singkong, yang sebagian besar dari masyarakat Wales adalah industri
rumah pengolahan singkong.
“saya bercita-cita untuk membangun
sebuah lembaga pers ada disekolah saya” kata Hamam Nasrudin pembina LPS SMK Al
Sya’iriyah Limpung. Selain sebagai pembina Bapak Hamam Nasrudin juga
berpengalaman sebagai se’orang jurnalist, ia pernah menjadi wartawan kampus
yang melakukan investigasi reportase sebagai bahan untuk majalahnya. Selain
itu, ia juga pernah diminta untuk menjadi pembina di sekolah lain.
“yang penting kuncinya jangan takut untuk menulis dan jangan ragu pada tanganmu yang akan menulis” ujar Mila Rismi Nastiti selaku pimpinan redaksi SMK Farmasi Al Sya’iriyah. Jurnalist berbeda dengan orang awam, bila orang awam lebih sering berjalan-jalan ketempat hiburan namun, orang jurnalist biasa berjalan-jalan di alam pikiran mereka. Pembina jurnalistik di SMK Farmasi Al Sya’iriyah juga mengajarkan bagaimana serunya menjelajah kedalam dunia pikiran. “banyak sesuatu yang akan kau temukan dipikiranmu, yang belum kau sadari” ujar Annisa Ilahi W.A selaku pimpinan umum LPS.
Post a Comment